Sel merupakan unit paling kecil yang menyusun tubuh organisme atau makhluk hidup. Meskipun dikatakan unit paling kecil, namun terdapat banyak interaksi yang kompleks terjadi didalamnya. Fungsi sel terdeferensiasi seiring pertumbuhan dan perkembangan organisme tersebut yang mana akan bekerjasama menjalankan tugasnya dalam tubuh makhluk hidup.
Pada awalnya, organisme berasal dari satu sel induk. Kemudian sel induk ini secara bertahap mengalami perubahan sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungan agar dapat bertahan hidup. Perubahan struktural dan fungsional yang terjadi mengakibatkan sel organisme menjadi lebih kompleks dan terbagi menjadi dua kelompok besar sel yaitu sel prokariot dan eukariot.
- Berdasarkan satuan dasar individu, organisme dibagi menjadi:
- Organisme bersel tunggal (unicellular organism): Organisme yang hanya tersusun oleh sebuah sel yang terdiri atas berbagai macam organel didalamnya
- Organisme bersel banyak (multicellular organism): Organisme yang tersusun oleh beberapa sel yang saling bekerja sama menjalankan fungsinya
- Berdasarkan struktur dan fungsi sel, organisme dibagi menjadi:
Sel prokariot lebih sederhana secara organisme daripada sel eukariot. Struktur utama yang dimiliki oleh sel prokariot antara lain yaitu: dinding sel membrane plasma sel, ribosom, nucleoid. Contohya organismenya yaitu bakteri Eschericia coli dan Bacillus substilis.
2. Sel eukariot
Sel eukariot memiliki ukuran yang lebih besar daripada sel prokariot. Sel eukariot juga memiliki nukleus yang mengandung asam inti (DNA) dan dilapisi oleh membrane inti sel.
Berikut merupakan tabel perbandingan struktur sel prokariot dan sel eukariot:
Karakteristik |
Sel Prokariot |
Sel Eukariot |
Ukuran sel |
1 – 10 mikrometer |
10 – 100 mikrometer |
Ukuran ribosom |
705 |
805 |
Metabolisme |
Anaerob |
Aerob |
DNA |
Terletak di sitoplasma dan berbentuk sirkular |
Terletak di nukleoplasma dan berbentuk linear, berupa benang halus
yang sangat panjang |
RNA dan protein |
RNA dan protein disintesis di ruang yang sama |
RNA disintesis di nukleus dan protein disintesis disitoplasma |
Sitoplasma |
Tidak memiliki sitoskeleton. Tidak ada gerakan sitoplasmik dan proses
endositosis serta eksositosis |
Memiliki sitoskeleton. Terdapat gerakan sitoplasmik dan proses
endositosis serta eksositosis |
Meiosis |
Tidak ada |
Ada |
Pembelahan Sel |
Kromatin ditarik dengan jalan melekat pada selaput plasma |
Kromosom dipisahkan oleh apparatus mitosis yang terdiri dari
sitoskeleton filament |
Organisasi selular |
Sebagian besar uniseluler |
Sebagian besar multiseluler |
Contoh Organisme |
Bakteri dan Sianobakteria |
Fungi, Tumbuhan, dan Hewan |
PROTOPLASMA
Ialah sekelompok sel hidup dalam sebuah sel. Sifat-sifat
protoplasma yakni adanya tanda struktural, kimiawi, maupun fisika kimiawi.
Komponen kimiawi yang menyusun protoplasma sangatlah beragam yaitu sebagai
berikut:
a.
Air
Air merupakan pelarut dan pengangkat senyawa-senyawa yang
siperlukan sel, maupun limbah atau sisa-sisa yang perlu dibuang. Air juga
merupakan agen terjadinya reaksi-reaksi enzimatik. Di dalam sel, air dibagi
menjadi 3 kelompok, antara lain air intramolekuler yaitu molekul air
yang merupakan bagian dari molekul-molekul protein, air terikat yaitu
molekul-molekul air yang terikat pada protoplasma dan memerlukan tenaga cukup
besar untuk memisahkannya, dan air bebas yaitu air yang terdapat di
dalam vakuola.
b.
Protein
Senyawa protein tersusun dari beberapa unsur yaitu karbon,
hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Molekul-molekul protein berperan sebagai
katalisator berbagai reaksi kimia, memberi kekauan struktur, memantau
permeabilitas membrane, mengatur kadar metabolic yang diperlukan, meyebabkan
gerakan, dan mengendalikan kegiatan gen.
Berdasarkan susunan molekulnya, protein diklasifikasikan sebagai berikut:
- Protein ribosa (kolagen, fibrin, aktin, myosin, dan sebagainya)
- Protein globular (hemoglobin, myoglobin, enzim, dan sebagainya)
Berdasarkan perannya, protein diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Protein struktural
Berperan sebagai penunjang atau penyokong. Protein structural yang ada di dalam sel disebut protein structural intrasel yang berperan dalam pembentukan kerangka mekanik sel. Sedangkan protein structural yang ada di luar sel disebut dengan protein structural ekstrasel dapat berupa kolagen pada kulit, tulang rawan dan tulang, serta keratin pada kuku, rambut, dan sebagainya
2. Protein dinamis
Memiliki keterlibatan dalam metabolisme sel, mudah terurai, dan mudah terakit kembali. Protein ini mencakup enzim-enzim yang merupakan katalisatorpada metabolism intrasel maupun ekstrasel, hormone misalnyanya insulin, FSH, LH, tirosin, dan sebagainya, serta pigmen darah yaitu hemoglobin dan hemosianin.
c.
Lipid
Senyawa lipid mencakup asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid, terpen, dan steroid. Asam lema merupakan sumber makanan dan zat ini disimpan di dalam sitoplasma beripa tetesan gliserida yang terdiri dari tiga rantai asam lemak yang masing-masing terikat pada gliserol. Asam lemak berperan sebagai sumber makanan, sumber energy, dan penyusun membrane plasma. Asam lemak mewakili 2 lokasi, yaitu:
- Rantai hidrokarbon bersifat yang bersifat hidrofobik, tidak terlarut di dalam air, dan kurang reaktif.
- Gugus asam karboksilat yang mengion di dalam larutan mudah terlarut di dalam air dan mampu bereaksi membentuk ester.
Struktur
dari fosfolipid adalah bagian ekor hidrofobik yang terdiri dari dua buah rantai
asam lemak, dan gugus kepala yang bersifat polar dan hhidrofilik. Dua lapis
fosfolipiddapat berkaitan ekor dengan ekor membentuk dwilapis fosfolipi yang
merupakan struktur dasar membrane plasma.
d.
Karbohidrat
Sakarida disusun oleh satuan pembentuknya yaitu sakarida, sehingga jika terdiri dari banyak molekul sakarida maka disebut sebagai polisakarida. Dua molekul monosakarida yang saling berikatan disebut oligosakarida. Polisakarida juga disebut sebagai glikan yang berupa untaian monosaarida yang sangat panjang. Untaian ini dapat lurus maupun bercabang-cabang. Polisakarida dibagi menjadi 2, yaitu:
- Polisakarida structural, contohnya selulosa pembentuk dinding sel tumbuhan, asam hialuronat, salah satu komponenn substansi antar sel pada jarring ikat, dan sebagainya.
- Polisakarida nutrient, contohnya amilum yang terdapat di dalam sel tumbuhan dan bakteria, glikogen yang terdapat di dalam sel hewan, dan paramilum di dalam beberapa jenis protozoa.
e.
Nukleotida
Di dalam asam nnukleat terdapat satuan molekul yang disebut
nukleotida, terdiri dari basa nitrogen, gula yang terdiri dari 5 buah unsur
karbon dan dapat berupa deoksiribosa atau ribose, serta gugus fosfat yang
berikatan dengan gula. Kelompok purin pada basa nitogen adalah guanine dan
adenine, sedangkan kelompo pirimidinnya adalah sitosin, timin, dan urasil. Asam
nukleat merupakan senyawa yang sangat penting terutama DNA yang merupakan
pembawa sifat atau faktor genetic yang diturunkan dan diwariskan dari satu
generasi ke generasi.
DAFTAR RUJUKAN:
Sumitro, S, B. S, Widyarti. dan S, Permana. 2017. Biologi Sel: Sebuah Perspektif Memahami Sistem Kehidupan. Malang: UB Press
Thomy, Z. dan E, Harnelly. 2018. Buku Ajar Dasar-Dasar Biologi Sel dan Molekuler. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar