![]() |
Bagan Transport Sel |
Difusi sederhana yaitu, penyebaran molekul yang semata-mata disebabkan
karena adanya perbedaan konsentrasi.

Contoh Peristiwa Difusi Sederhana :
o
Transportasi pada membrane plasma, yaitu pengangkutan
asam lemak dan gliserol elalui lemak/lipida
o
Penyerapan gas dan ion-ion seperti kation Fe3+,
Mg2+ dan anion NO3, PO4
o
Pengambilan oksigen oleh sel melalui respirasi seluler.
Oksigen yang terlarut berdifusi menembus membrane
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Difusi :
o
Gradien Konsentrasi
Semakin besar gradient konsentrasi, difusi semakin cepat pula
o
Suhu/Temperatur
Semakin tinggi suhu, maka energy kinetic molekul semakin tinggi juga
sehingga probabilitas terjadinya difusi semakin besar
o
Luas Permukaan
Difusi
Semakin luas permukaan difusi, semakin banyak pula molekul yang berdifusi
o
Jarak yang Harus
Ditempuh Partikel
Semakin sempit jarak lintas partikel, maka difusi akan semakin cepat
o
Ukuran dan Berat Partikel
Semakin kecil ukuran dan berat partikel, maka difusi akan semakin cepat
b.
Difusi
Terfasilitasi/Difusi Dipermudah
Difusi terfasilitasi adalah penyebaran molekul yang dibantu oleh protein
transport untuk mempercepat pergerakan molekul melintasi membran. Contoh difusi
terfasilitasi adalah masuknya glukosa dari pembuluh darah ke sel hati yang
dipermudah oleh enzim dan hormone insulin. Ada 2 tipe protein yang melaksanakan
difusi terfasilitasi yaitu Protein
Saluran dan Protein Pembawa.
1.
Protein Saluran
Protein saluran memiliki saluran yang dapat dilalui oleh molekul spesifik
untuk melewati membran.
2.
Protein Pembawa
Protein pembawa akan berubah-ubah bentuk untuk menggerakkan molekul sehingga
dapat melewati membran.
c.
Osmosis
Osmosis adalah difusi air (peristiwa perpindahan air) melintasi membran
dari konsentrasi air yang tinggi ke konsentrasi air yang rendah melalui
membrane selektif permeable.

Contoh Peristiwa Osmosis :
o
Ketimun yang ditempatkan dalam larutan garam akan
kehilangan air akibat osmosis sehingga terjadi pengerutan
o Kentang yang diletakkan pada air murni. Keadaannya akan terus membengkak akibat air masuk kedalam membran kentang.
Ada 3 istilah dalam peristiwa osmosis yaitu isotonik, hipertonik dan hipotonik. Isotonik yaitu apabila konsentrasi cairan di luar sel sama dengan konsentrasi cairan di dalam sel. Hipertonik yaitu apabila konsentrasi cairan di luar sel lebih tinggi di daripada di dalam sel sehingga sel akan menggelembung dan mungkin akan pecah. Sebaliknya hipotonik apabila konsentrasi cairan di luar sel lebih rendah daripada di dalam sel maka sel akan mengerut.
![]() |
Sel Hewan |
Sel hewan berada dalam kondisi paling baik dalam lingkungan isotonik. Sedangkan untuk sel tumbuhan, kondisi turgid adalah yang paling baik, karena apabila sel tumbuhan berada pada larutan hipotonik sel akan bersifat kaku. Apabila sel tumbuhan berada dalam larutan isotonic maka tidak ada kecenderungan air untuk masuk sehingga sel akan bersifat flaccid/lembek. Akan tetapi, apabila berada pada larutan hipertonik, maka sel tumbuhan akan mengerut (plasmolysis) sehingga tumbuhan menjadi layu dan dapat menyebabkan tumbuhan mati. Berikut merupakan gambaran mengenai proses Difusi dan Osmosis: https://youtu.be/IRMGgXCcACg 2. Transport Aktif Transpor aktif adalah perpindahan zat–zat mengikuti aliran perbedaan konsentrasi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Transport aktif membutuhkan energi untuk membantu perpindahan tersebut. Energi berasal daro ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Ada 2 macam transport aktif yaitu melalui pompa dan vesicles. |
|||||
a. Pumps
Pumps yaitu transport
aktif pompa protein yang membutuhkan protein membran untuk mentransportasikan
molekul. Contohnya yaitu pompa natrium-kalium. Pompa mengeluarkan tiga ion Na+
untuk setiap dua ion K+ yang dimasukkan ke dalam sel.

1. Na+ pada
sitoplasma berikatan dengan pompa natrium-kalium. Afinitas terhadap Na+ tinggi
saat protein berbentuk seperti pada gambar 1
2. Pengikatan Na+ merangsang
fosforilasi (penambahan gugus fosfat protein oleh ATP)
3. Fosforilasi
menyebaban protein berubah bentuk, sehingga afinitasnya terhadap Na+ menurun,
yang dilepaskan ke sebelah luar
4. Bentuk baru protein
memiliki afinitas tinggi terhadap K+ yang berikatan ke sisi
ekstraseluler, dan memicu pelepasan gugus fosfat
5. Hilangnya fosfat
mengembalikan bentuk awal protein, yang memiliki afinitas lebih rendah terhadap
K+
6. K+
dilepaskan; afinitas terhadap Na+ tinggi lagi dan siklus ini
berulang
b.
Vesicles
Ada 2 macam transport
aktif yang menggunakan mekanisme transport melalui vesicles yaitu eksositosis dan endositosis.
1.
Eksositosis
Eksositosis adalah
pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel Eksositosis termasuk transport aktif
karena membutuhkan energi.

Contoh Eksositosis :
o Sel pancreas membuat dan menyeksresikan insulin ke
dalam cairan ekstraseluler melalui eksositosis
o Neuron (sel saraf) menggunakan eksositosis untuk melepaskan
neurontransmiter yang memberikan sinyal kepda neuron lain atau sel otot
o Ketika sel tumbuhan membuat dinding, eksositosis
mengantarkan protein dan karbohidrat dari vesikel golgi ke luar sel
o Proses Amoeba mengeluarkan
sisa-sia makanan melalui vakuolanya
2.
Endositosis
Endositosis
adalah mekanisme pemindahan benda dari luar ke dalam sel. Mekanismenya yaitu
sel mengambil molekul dan partiel dengan cara membentuk vesikel baru dari
membrane plasma. Daerah kecil pada membrane plasma melekuk ke dalam membentuk
kantong. Ketika bertambah dalam, kantong terlepas dari membrane plasma
membentuk vesikel yang mengantdung materi yang sebelumnya berada di luar sel.
Ada
2 tipe endositosis yaitu fagositosis
(benda yang dimasukkan ke dalam sel berupa molekul padat) dan pinositosis (benda yang dimasukkan ke
dalam sel berupa zat cair).

Contoh endositosis :
o Amoeba menelan bakteri melalui fagositosis
o Sel darah putih menfagosit bakteri/kuman
o Pembentukan vesikel pinositosis dalam sel yang
melapisi pembuluh darah lecil
Berikut merupakan gambaran mengenai proses Endosistosis dan Eksositosis: https://youtu.be/xbFlmtBgW34
Dan berikut merupakan seluruh penjelasan singkat Transport pasif dan transport aktif : https://youtu.be/GYm6iBc4P8g
Daftar Rujukan Referensi
Campbell,
N. A dan J. B. Reece. 2008. Biologi. Edisi
Kedelapan Jilid 3. Terjemahan oleh D. T. Wulandary. 2010. Jakarta:
Erlangga.
Firmansyah,
R., A. Mawardi, dan M. U. Riandi. Mudah
dan Aktif Belajar Biologi. 2010. Jakarta: PT. Setia Purna.
Karmana,
O. Biologi untuk Kelas XI Semester 1
Sekolah Menengah Atas. Bekasi: Grafindo Media Pratama.
Ferdinand,
F, dan M. Ariewibowo. 2012. Praktis Belajar Biologi. Jakarta:
Visindo
Handayani,
N. 2009. Buku Kantong Biologi SMA. Yogyakarta:
PT. Buku Kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar